setetes pengetahuan lebih baik dari pada seribu koin emas.... ^_^Hello! Myspace Comments

Selasa, 26 Juli 2011

Tumbal untuk sungai Nil

 Dahulu, ketika fathul mishro atau kita kenal dengan sebutan “pembebasan mesir” yang dilakukan sayyidina Amr bin ‘Ash RA salah satu sahabat yang diutus menjadi panglima pada peristiwa tersebut oleh khalifah umar bin khattab RA, datang segerombolan penduduk mesir kepada sayyidina Amr bin ‘Ash RA ketika pada saat itu memasuki awal bulan bu’nah (salah satu bulan dari bulan-bulan versi penduduk pedalaman mesir atau biasa di kenal dengan sebutan kaum qibtiyah).
“Wahai amirul mukminin, sesungguhnya sungai nil ini mempunyai suatu adat kebiasaan yang mana sungai ini hanya mengalir jika dilakukan adat tersebut”, tutur para penduduk kepada sayyidina Amr bin ‘Ash RA. Beliau bertanya, “apa itu?”. “ketika malam kedua belas di bulan ini, kami terbiasa mencari seorang gadis yang masih perawan dan meminta keridhoan dari kedua orangtuanya, kemudian kami rias gadis tersebut dengan perhiasan dan pakaian yang indah setelah itu kami tenggelamkan kedalam sungai nil ini”, jawab mereka.

Sayyidina Amr bin ‘Ash RA berkata kepada mereka, “sesungguhnya apa yang kalian lakukan itu tidak ada dalam Islam. Islam itu akan menghapus kebiasaan-kebiasaan dan keyaqinan sebelumnya yang melenceng dari aqidah Islam itu sendiri”. mereka memahami maksud beliau dan mematuhi apa yang beliau katakan.

Setelah sebulan penuh mereka lewati tanpa melakukan ritual yang biasa mereka lakukan, dan selama sebulan tersebut air sungai nil tidak mengalir, hanya ada sedikit air yang terlihat. bahkan ada riwayat yang menyebutkan bahwa selama 3 bulan air sungai nil tidak mengalir yaitu bulan bu’nah, anib dan misro (nama-nama bulan pada saat itu). sampai-sampai ada sekelompok orang yang berkeinginan pergi dari mesir.
Melihat apa yang terjadi, sayyidina Amr bin ‘Ash RA menulis surat yang ditujukan kepada khalifah Umar bin Khattab RA, dan menceritakan apa yang sedang terjadi. maka tak lama kemudian, khalifah Umar bin Khattab RA membalas surat tersebut yang berbunyi,

“Sesungguhnya apa yang kamu lakukan sungguh benar, maka dari itu saya kirimkan surat ini beserta selembar kertas yang ada di dalam buku ku ini. Hanyutkan selembar kertas tersebut disungai nil!!!” ketika buku yang menyertai surat khalifah Umar diberikan kepada sayyidina Amr bin ‘Ash, beliau mengambil dan membuka buku tersebut. Terdapat selembar kertas di dalamnya dan tertulis,
“Dari Hamba Allah , Umar amirul mukminin , untuk Nil Mesir : wahai nil , jika sebelumnya kamu mengalir dengan kehendakmu sendiri maka tak usahlah kau mengalir seterusnya , tapi jika Allah SWT yang maha Esa dan Maha Perkasa lah yang mengalirkanmu maka Aku berdoa kepada Allah , memohon kepada-Nya agar membuatmu mengalir”.

kemudian, sayyidina Amr bin ‘Ash RA menghanyutkan kertas tersebut ke dalam air sungai nil sesuai perintah khalifah Umar. setelah itu dalam waktu semalam tepatnya hari sabtu, Allah SWT telah mengalirkan sungai nil, sekitar + 16 meter kedalaman airnya. Dan Allah menghapus kebiasaan tersebut dari penduduk mesir sampai sekarang.

Inilah salah satu dari beberapa karomahnya khalifah Umar bin Khattab RA.


Wallahu’alam



sumber: al bidayah wan nihayah karya syekh ibnu katsir.

1 komentar:

  1. lha kalo aku yang meneggelamkan diri di nil malah nile ora gelem mili ndean yah... wkwkwkwk

    BalasHapus