Kalau ada pertanyaan seperti diatas, Alhamdulillah mungkin sekarang saya bisa menjawabnya dengan jelas dan tegas. Maaf mungkin tidak dengan dalil dari Al Qur’an ataupun dari hadits. Sebelumnya pekenankan saya untuk bercerita sedikit. Dulu sewaktu saya masih berada dipondok, pesantren alhikmah 2 brebes jawa tengah, pernah muncul dalam benak saya sebuah pertanyaan “mengapa saya berada di dunia ini (hidup)?” sampai pernah saya menangis ketika ingat pertanyaan tersebut sambil memandang langit yang begitu indahnya di waktu petang menjelang maghrib di balkon lantai 2 kamar al azhar, (asrama siswa-siswa MAK) tapi Alhamdulillah ketika saya berada disini (mesir) untuk melanjutkan study saya, saya menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Nah jawaban
dari pertanyaan diatas (mengapa kamu beragama?) tak jauh dari kisah saya
diatas. Saya ingat ketika melihat begitu indahnya suasana petang tersebut yang
hampir bisa saya saksikan setiap sore menjelang maghrib di kamar yang penuh
kenangan itu dan memandang begitu luasnya dunia ini ketika saya dan sadad (seorang teman satu sekolah saya) berada
ditengah sawah dibelakang kamar. Nah dari situlah saya bisa menjawab pertanyaan
diatas, begitu luas dan indahnya dunia ini, begitu teraturnya semua yang ada di
dunia ini, bahkan hingga diri kita sendiri begitu cantiknya semua proses yang
sedang berjalan dalam tubuh kita, Subhanallah. Dari sini akan muncul pertanyaan
“siapa yang menciptakan semua ini?” persis seperti kisah Nabi Ibrahim AS ketika
baru keluar dari sebuah gua tempat persembunyiannya sejak beliau kecil hingga
dewasa. Akal dan pikiran yang memang benar-benar ingin menemukan jawaban dari
pertanyaan yang berasal dari benaknya tersebut, pasti akan terus menerus
mencari hingga ia akan berhenti pada satu jawaban “pasti ada Zat yang maha
agung dan hebat plus berkuasa yang bisa menciptakan semua ini”. Lalu ia akan
menemukan dihadapannya ada berbagai macam agama yang sebenarnya punya satu
tujuan yang sama yaitu beribadah kepada Tuhannya masing-masing. Hati yang
bersih dengan disertai akal yang benar-benar haus akan jawaban dari benaknya
tersebut, akan berfikir “ apakah tuhan adalah Zat yang maha agung itu, yang
maha berkuasa itu terdiri dari 3 bagian (pelindung, penghancur, kasih sayang)?,
ataukah tuhan itu beranak dan diperanakkan?, ataukah tuhan itu bisa mati?
Ataukah tuhan itu diam seperti patung?, ataukah ataukah yang lain akan
bermunculan seiringan bertambah hausnya ia untuk menemukan jawabannya, yang
semua pertanyaan yang tiba-tiba muncul secara beruntun itu akan menuntunnya
pada satu kepercayaan dan satu keyaqinan,
لا إله إلا الله , persis seperti kisah sahabat salman al farisi ketika sedang mencari kebenaran.
Dan Alhamdulillah
sekarang saya bersyukur saya beserta seluruh keluarga saya termasuk orang yang
percaya kepada-Nya, tiada tuhan selain Allah. Nah dengan semua itu akan
memberikan pemahamam pada diri kita bahwa Allah SWT memiliki aturan-aturan yang
telah ditetapkan untuk semua ciptaannya, dan dengan pengkajian lebih dalam
ternyata semua aturan-aturan, tata cara dan disiplin-disiplin kehidupan yang
telah Allah SWT ajarkan baik yang berasal dari Al Qur’an maupun dari sunnah
nabi yang telah Ia utus kepada kita, menuntun kita kepada kehidupan yang
sebenar-benarnya benar, tak ada satu pun aturan yang Ia turunkan, merugikan atau
bahkan mencelakakan diri kita, semua ada hikmahnya. Ini lah jawab saya tentang
pertanyaan diatas.
Dan saya
bersyukur, saya punya teman yang begitu cerdasnya mengajak saya berdiskusi
dengan pertanyaan seperti ini, mengingatkan saya bahwa begitu beruntungnya saya
hidup di dunia ini dengan memeluk agama yang Ia ridhoi.
Wallahu’alam
subhanallah. sebuah pemikran sederhana namun, mengandung jutaan makna.
BalasHapussemoga bisa menjawab keraguan dan pencarian kaum atheis dan liberalis.
Karena banyak sekali bukti ilmiah, bahwa alam semesta ini dan segala isinya pasti ada zat yang menciptakan Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam.