setetes pengetahuan lebih baik dari pada seribu koin emas.... ^_^Hello! Myspace Comments

Selasa, 01 Maret 2011

3 fase dalam berUmroh !!!!

sebelum kita melaksanakan umroh ada 3 fase :
pertama, fase sebelum melaksanakan umroh
kedua, fase ketika melaksanakan umroh
ketiga, fase sesudah melaksanakan umroh

Fase Pertama,
sebelum berniat umroh, maka disunahkan melaksanakan mandi seperti mandi janabah meratakan air ke seluruh permukaan badan dan menggunakan wewangian yg tdk mengganggu pada saat melakukan ihram, inni disunahkan baik untuk laki-laki dan perempuan baik haid ataupun nifas.kemudian setelah mandi dan memakai wewangian, memakai pakai ihram dan sholat 2 rokaat sunah atau bila bersamaan waktu sholat fardhu maka melaksanakan sholat fardhu. setelah selesai sholat maka masuk pada fase kedua.


Fase Kedua,
pada fase ini, dimulai dengan berniat ihram kemudian baru baca talbiyah sampe masjidil haram, niatnya bisa berupa (labaika 'umrotan) atau (nawaitu 'umrotan lillahita'ala), nah kemudian baru baca talbiyah "labaikallahumma labaik, labaika la syariika laka labaik, innal hamda wanni'mata laka wal mulk, la syariika lak" bagi laki-laki untuk meninggikan suaranya sedangkan bagi perempuan bersuara sebatas suaranya terdengar oleh orang yg berada disampingnya.

Dianjurkan bagi orang yg melaksanakan ihram untuk memperbanyak menbaca talbiyah khususnya ketika pada saat berubahnya keadaan dan waktu, contohnya ketika sedang mendaki tempat yg tinggi atau menuruni tempat yg rendah, atau ketika siang berganti malam atau sebaliknya. dan dianjurkan untuk memohonkan keridhoan dan surga-Nya dan memohon dengan rahmat-Nya agar terhindar dari siksa neraka.

Disyari'atkannya membaca talbiyah pada saat umroh dimulai saat ihram sampai saat memulai thowaf, berbeda dengan talbiyah yg dilakukan pada saat haji dimulai dari waktu ihram sampai memulai melempar jumroh 'aqobah pada hari 'ied nya.

ketika memasuki masjidil haram, maka dahulukan kaki kanan dan berdoa "bismillah wash sholatu was salamu 'ala rosulillah, allahummaghfirli dzunubi waftah li abwaba rohmatik, a'udzubillahil 'adhim wa bi wajhihil karim wa bi sulthonihil qodim minasy syaithonir rojim"

kemudian menuju hajar aswad untuk memulai thowaf, lalu memegang hajar aswad dengan tangan kanan dan menciumnya. apabila tidak memungkinkan untuk memegangnya apalagi menciumnya, maka cukup mengahadap ke arahnya dan dengan tangannya sebagai isyarat kepada hajar aswad tersebut. bila memegang hajar aswad tidak memungkinkan, maka akan lebih afdol dan lebih utama tidak memaksakan diri dan berdesak-desakan memaksa mendekatinya, karena akan menimbulkan mencela satu sama lain.
ketika mendapatkan kesempatan untuk memegang hajar aswad maka ucapkanlah "bismillah wa allahu akbar, allahuma iimanan bika wa tashdiqon bika wa wafaa an bi'ahdika wat tibaa'an lisunnati nabiyyika muhammadin shollahu 'alaihi wasallama"
kemudian menghadap arah kanan (baitullahnya berada di kiri kita). apabila sudah memutari ka'bah, memegang kembali hajar aswad tersebut tanpa dicium tp apabila tidak memungkinkan memegangnya maka cukup seperti yg telah dijelaskan tadi dan mengucapkan "rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina 'adzaban nar, allahumma inni asalukal 'afwa wal 'afiyah fid dunya wal akhiroh". dan setiap melewati hajar aswad bertakbir.
pada sisa thowaf selanjutnya, dianjurkan untuk selalu memperbanyak dzikr dan berdo'a dengan doa yang disukai dan perbanyak membaca Al qur'an, itulah sebenarnya tujuan ada thowaf di baitullah, dan sa'i di bukit sofa dan marwah dan juga melempar jumroh tidak lan agar lebih memperbanyak berdzikir.

* ada hal-hal yang perlu diperhatikan bagi laki-laki,  2 perkara yang perlu dilakukan :
  1. Dari sejak memulai thowaf sampai selesai thowaf agar memakai kain ihramnya dengan meletakkan bagian tengah kan tersebut di ketiak kanan dan bagian ujung atasnya berada di pundak kiri, setelah selesai dari thowaf maka dipakai seperti semula seperti pada waktu sebelum melakukan thowaf
  2. mempercepat jalan dan dengan jarak antara setiap langkah saling berdekatan antara kaki yg satu dengan kaki yang satunya lagi pada 3 putaran thowaf yg pertama, sedangkan 4 putaran selanjutnya berjalan seperti biasa saja.
ketika sudah selesai melaksanakan thowaf 7 kali putaran, kemudian menuju makam nabi Ibrahim as lalu membaca ((وَاتَّخِذُوا مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى))   Q.S al baqoroh : 125, kemudian sholat 2 rokaat dbelakang makam beliau, pada rokaat pertama setelah alfathah membaca surat al kafirun dan pada rokaat ke dua membaca surat al falaq. setelah selesai sholat kembali menuju hajar aswad bila memungkinkan.
lalu keluar menuju tempat sa' untuk melaksanakan sa'i. ketika sampai di bagian daratan yg rendah dari bukit shofa membaca ((إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَائِرِ اللَّهِ )) Q.S. al baqoroh : 158, kemudian mendaki bukit shofa sampai bisa melihat ka'bah lalu menghadap ke ka'bah sambil mengangkat kedua tangan membaca hamdalah dan berdo'a sesuai keinginan, adapun dahulu Rosulullah SAW berdoa "laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qodir. laa ilaha illallah wahdahu anjaza wa'dahu wa nashoro 'abdahu wa hazimal ahzaaba wahdah" (baca 3 kali dan diselingi dengan do'a sendiri)
kemudian turun dari bukt shofa menuju bukit marwah dengan berjalan, apabila sampai pada daerah hijau yang pertama berlari dengan kencang semampunya tanpa harus menggangu jama'ah yang lain, lalu apabila sampai daerah hijau yg kedua berjalan kembali seperti sediakala sampai di bukit marwah. kemudian mendaki bukit tersebut dan menghadapa kiblat lalu mengangkat kedua tangannya sambil berdoa seperti yang dilakukan ketika di bukit shofa. kemudian turun dari bukit marwah menuju bukit shofa, berjalan pada saatnya berjalan dan berlari pada saatnya berlari seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sampai sempurna 7 kali. 
setelah  sempurna sa'i tersebut, kemudian mencukur rambut bagi laki-laki, dan bagi perempuan memotong kuku. dan bagi laki-laki dianjurkan sekali untuk mencukur seluruh rambutnya, begitupula memotong kuku bagi perempuan.
dalam mencukur rambut ada 2 plihan, mencukur hanya sebagian (tidak seluruhnya) dan mencukur secara keseluruhan. tapi yang lebh utama adalah mencukur keseluruhan rambut kecuali bilamana pada waktu haji sudah dekat sehingga tidak ada waktu untuk tumbuh kembalinya rambut tersebut, maka lebih utama adalah mencukur sebagian saja agar dapat dicukur kembali ketika masa ritual haji dilaksanakan.

Fase ketiga, setelah selesai semua yang dijelaskan di fase kedua, maka selesailah badah umroh yg dilakukan. dan semua yang diharamkan ketika umroh berlangsung, maka dihalalkan kembali sperti dalam berpakaian, wewangian, hubungan suami istri dan lain-lain.


wallahu'alam
diterjemahkan dari kitab shifatul haji wal 'umroh karanga Syekh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar