setetes pengetahuan lebih baik dari pada seribu koin emas.... ^_^Hello! Myspace Comments

Senin, 25 Juli 2011

apakah kita seperti para pelaut yang Allah ceritakan???

Apakah kita termasuk orang yang munafik?? tidak bersyukur malah mengkufuri nikmat-Nya?? Berharap kepada-Nya tapi melanggar perintah-Nya?? Bahkan berpaling kepada larangan-larangan-Nya??Allah memberikan suatu kisah dalam Al-Qur'an sebagai pengibaratan atas pertanyaan-pertanyaan diatas, apakah kita dapat menjawab pertanyaan diatas atas diri kita?? Simak kisahnya,,,,



Sekelompok pelaut berlayar diatas lautan yang luas. Serasa tak ada yang lebih hebat selain pelaut yang bisa menaklukan lautan. kemanapun mata memandang hanya air yang nampak. Itu anggapan mereka yang ingkar, sombong dan merasa mereka lah yang terhebat, karena berani menantang laut.

Kapal laut bergerak menelusuri luasnya lautan. Tanpa disadari, badai besar menanti di depan sana. Kapal mulai terombang ambing oleh garangnya ombak. Cuaca mulai mencekam, awan hitam pekat memayungi lautan, rintikan air hujan menghiasi udara dan deruan ombak mencekamkan suasana. Keadaan semakin memuncak tatkala kapal mulai tak dapat dikendalikan, semakin ganasnya badai menyergap mereka. Ke kanan ke kiri mengikuti arah ombak. Nasib para pelaut berada diujung tombak, tak menentu apa yang bisa mereka lakukan, hanya layarlah yg selalu mereka bolak balikkan mengikuti arah angin, tapi tak ada gunanya. Badai mulai ganas memporak porandakan kapal mereka. Galau, resah, takut menghampiri mereka. Hilang sudah rasa sombong dalam diri mereka, yang ada hanya bermunajat kepada pemilik semua ini, pencipta alam ini. Meminta pertolongan agar mereka bisa selamat dari badai tersebut. Wajah-wajah mereka pucat pasi, berdoa dengan segenap hati mengharapkan keselamatan. Demi keselamatan mereka berikrar dalam hati mereka, seandainya mereka selamat pastilah mereka akan menjadi orang yang sangat bersyukur tiada henti-hentinya.

Tak lama ombak mereda, laut mulai kembali tenang. Langit hitam mulai cerah kembali. Mereka selamat dengan keadaan kapal yang berantakan akibat serangan ombak pada saat terjadi badai tadi. Namun, apa yang mereka perbuat setelah selamat sampai pelabuhan.mereka mengingkari ikrar mereka sendiri. Berbuat makar dimana-mana, dan percaya bahwa itu semua berkat kemampuan mereka sendiri.

Kisah ini Allah ceritakan dalam Al Qur'an pengibaratan bagi para hambanya yang mengkufuri nikmat-nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada mereka. Coba kita pikirkan pada diri kita, ketika tertimpa runtutan kesusahan, kita meminta kepada Allah SWT berharap agar kita diberikan kemudahan dan terlepas dari semua rantai kesulitan yang membelenggu. Atau ketika diri kita menginginkan sesuatu, dan sangat berharap keinginan tersebut tercapai. Kita berharap kepada-Nya agar bisa memperoleh apa yang kita harapkan bahkan dengan berjanji dengan sesuatu yang baik. apabila terlepas dari semua kesulitan tersebut atau memperoleh apa yang selama ini kita harapkan. Tak secuilpun kita mengingat apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mensyukuri nikmat tersebut. Lupa segala-galanya.  astaghfirullah, begitu hinanya kita....!!!

"Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". Q.S. Yunus : 22


Lalu apa yang terjadi,

"Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." Q.S. Yunus : 23

Itulah balasan, bagi mereka yang mengkufuri nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka. Kerusakan dan kedzaliman yang mereka lakukan tidak ada artinya dihadapan Allah SWT. Semua itu akan berakibat pada diri mereka sendiri dan pada kehidupan mereka sendiri.

Bersyukur itu bukan sekedar ucapan yang keluar dari lisan, tapi suatu tindakan dalam menempatkan segala nikmat yang telah Allah berikan pada setiap perbuatan yang berhubungan dengan nikmat tersebut.sebagaimana  Allah SWT memberikan kita nikmat 5 indra, maka gunakan indra-indra tersebut pada yang semestinya, mata untuk melihat hal-hal yang diperbolehkan, telinga untuk mendengarkan perkataan yang baik dan sebagainya. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berusaha untuk menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur atas segala nikmat-nikmatnya.

"sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

wallahu'alam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar