setetes pengetahuan lebih baik dari pada seribu koin emas.... ^_^Hello! Myspace Comments

Selasa, 26 Juli 2011

Tumbal untuk sungai Nil

 Dahulu, ketika fathul mishro atau kita kenal dengan sebutan “pembebasan mesir” yang dilakukan sayyidina Amr bin ‘Ash RA salah satu sahabat yang diutus menjadi panglima pada peristiwa tersebut oleh khalifah umar bin khattab RA, datang segerombolan penduduk mesir kepada sayyidina Amr bin ‘Ash RA ketika pada saat itu memasuki awal bulan bu’nah (salah satu bulan dari bulan-bulan versi penduduk pedalaman mesir atau biasa di kenal dengan sebutan kaum qibtiyah).

Senin, 25 Juli 2011

apakah kita seperti para pelaut yang Allah ceritakan???

Apakah kita termasuk orang yang munafik?? tidak bersyukur malah mengkufuri nikmat-Nya?? Berharap kepada-Nya tapi melanggar perintah-Nya?? Bahkan berpaling kepada larangan-larangan-Nya??Allah memberikan suatu kisah dalam Al-Qur'an sebagai pengibaratan atas pertanyaan-pertanyaan diatas, apakah kita dapat menjawab pertanyaan diatas atas diri kita?? Simak kisahnya,,,,

Selasa, 19 Juli 2011

Kisah Sahabat Mush'ab bin Umair RA

Dikota Mekkah, hidup seorang pemuda yang begitu tampan, penampilanya begitu rapi, indah dan wangi bau badannya. Tak ada pemuda yang seberuntung dia, hidup enak  tidak kurang suatu apapun. Kedua orangtuanya yang merupakan salah satu orang terpandang di kota tersebut mendidiknya dengan baik, memberinya segala yang diperlukannya bahkan apa yang tidak ia perlukan pun dapat ia peroleh. Keluarganya adalah keluarga yang terpandang seantero kota mekkah dengan kekayaan dan jabatan yang mereka sandang dikalangan pemuka-pemuka Quraisy. Tak ayal banyak pula wanita-wanita yang memimpikannya berharap menjadi pendampingnya, bahkan  banyak kamu lelaki yang iri melihat dirinya. Pemuda itulah yg kita kenal bernama MUSH'AB BIN UMAIR, seorang sahabat yang semasa hidupnya sebelum ia mendapatkan hidayah masuk islam ia adalah pemuda terhormat seantero mekkah. Ayahnya bernama Umair bin 'abdu manaf, ia adalah seorang yang terkenal kedudukan dan kekayaan di kaumnya, sedangkan ibunya bernama khunnas, ia sangat menyayangi putranya, mendidik puntranya dengan sangat baik dan memberikannya pakaian yang sangat indah. kedua orangtuanya ini memberikan segalanya buat putranya tersebut, kekayaan, wibawa dan pangkat mush'ab peroleh dengan kasih sayang kedua orang tuanya. Hingga Rosulullah SAW pun berkata "ku lihat tak seorang pun di mekkah yang lebih baik rupanya, lebih tinggi kedudukannya dan lebih nikmat kehidupannya dari mush'ab bin umair". Dan ketika orang-orang mekkah melihatnya, sambil menunjuk ke arahnya mereka berkata "itu mush'ab bin umair, tak ada seorang pun sekaya dan senikmat dia", mereka sambil mencium-cium bau wangi yang tercium darinya.